Perihal Rindu

Tidak apa kan membuat paragraf tanpa alinea?
Sudahlah biarkan saja
Toh, ini tulisanku

Begini ya, apa definisi rindu itu?
Rindu itu semacam rasa yang beruntun menuntut untuk ditemui.
Tapi, untuk rindu tidak perlu bertemu cukup memandangnya dari kejauhan atau mengenangnya.
Kata Dilan rindu itu berat, ternyata memang benar rasanya.
Tetapi, jika esok masih tetap rindu.
Percayalah secara tidak langsung soal rasa itu masih ada.

Bukannya so tahu, tapi rindu itu menyiksa.
Dikala angin malam berhembus, menyapa setiap helaian rambutmu. Disitulah akan semakin terasa, rasa sepi yang bercampur rindu.
Rindu itu butuh sapaan mu.
Sebentar saja menyapa tidak ada salahnya bukan?
Atau membuka obrolan dengan secangkir teh hangat yang dituangkan?
Atau pun membahas soal kita tentang perihal rindu?
Keinginan seperti itu sangat sulit tercapai, apalagi dengan perpisahan yang sampai kini belum menyatu kembali. Kembali disini bukan berarti harus seperti dulu, tapi hanya ingin tegur sapanya yang masih ada pada akal sehatnya sebelum kita semakin jauh.

Perihal rindu ini anggap saja lelucon yang sedang merajuk. Biarkanlah semuanya seperti hembusan angin malam yang tanpa izin menyapa setiap helaian rambutmu.
Aku tahu, soal rindumu bukan lagi tentangku.
Pernah berpikir, rindu itu sementara seperti halnya kamu pernah tinggal disampingku.
Ternyata aku salah, rindu itu semakin kerap menyapa hingga aku merasa rindu ini akan menetap.
Jika rindu ini suatu kesalahan, semoga saja ketika kamu tahu akan memaafkannya.

Kalaupun kamu berpikir kenapa tidak mengabaikannya saja?
Aku rasa sedang berusaha dalam proses menikmatinya.
Coba saja kita tidak berpisah seperti saat ini, mungkin takan separah ini perihal rinduku padamu.
Tetapi aku sangat berterimakasih kepada Tuhan dan kamu.
Yang telah memberitahu perihal rindu lewat jarak tetangmu.
Aku akan selalu bersyukur tentang hati ini yang masih kian rindu.

Dan aku sadar, secara tidak langsung aku selalu memberi jalan untuk rindu.

Komentar

Postingan Populer