Dari luka yang terluka

Untuk luka
Tidak perlu tahu, tentang luka yang membelenggu
Bisanya hanya memastikan, aku salah dari sudut pandang mana pun
Aku tidak mencari pembelaan, hanya saja ingin ada yang mendengarkan ceritaku
Setiap kata yang selalu ku dengar, waktu itu
Bagaikan jarum yang terus menusuk, hingga aku merasa ingin merutuki diriku sendiri
Pernah terpikir, dunia ini tidak adil dan sangat tidak adil
Aku yang merasa teramat sendiri
Tanpa tujuan, tanpa tawa, bahkan tanpa mengukir cerita yang indah lagi
Apa peduli?
Biarlah, urus saja sendiri
Terpenting, sekarang aku tahu yang tidak baik itu seperti apa
Realita itu kejam, tidak usah bermain dengan keadaan
Roda kehidupan itu berputar, jadi tenang saja
Semampu apapun mengacaukan hidupku, lakukanlah
Aku tidak akan melarangnya
Dan harus tahu, bagaimana rasa cemburunya terhadap persoalan?
Perlu membalikkan keadaan agar paham terlebih dahulu?
Cukup berpikir yang logis saja
Bukankah itu pintar? Ku kira memang begitu
Ternyata jalan berpikir kita berbeda
Antara yang terlalu menyepelekan dan yang terlalu mempertimbangkan
Jika berpikir ini adalah sebuah sumpah serapah dari aku, silahkan
Tetapi salah
Ketika aku yang dilupakan
Aku akan mengingat, bagaimana dulu kebersamaan kita
Tidak mudah, bukan?
Dulu, kita sempat mengukir tawa yang memang benar-benar bahagia
Hingga saatnya tiba, kita terpisah dalam persoalan yang bagaikan lelucon

Komentar

Postingan Populer